.: Jendela Rumah

Al-Islam
Nabi Muhammad
Manajemen Qalbu
EraMuslim
Balita Anda
Pujangga Malam
Blogger Family
Muslim Blogger
Bank Niaga
DetikCom
Koran Republika
Koran Kompas


.: Rumah Kontrakan

Di Multiply :
ozzan.multiply.com
via GPRS :
rumahozzan-wap.blogspot.com


.: Tetangga




.: Penting


JANGAN ASAL COPY PASTE..

Solidaritas untuk anak Indonesia






FTM alias Full Time Mother

Long time gak nulis lagi.. setelah sekian lamanya.. sudah setahun aku gak nulis-nulis di blog.. pdhal basically aku tuh orgnya suka nulis.. hehehe.. Maklum banyak kendalanya.. ya males lah alias not in mood, busy ato have no idea..Akhirnya aku mo nulis juga nih, walo sejujurnya, aku gak ada ide utk nulis apa.. yaaa mungkin just saying hello kepada temen-temen ku, baik yg rajin berkunjung ke blog ku ato blog keluarga ku (rumahozzan) atau pun yg jarang berkunjung ke blog kami tp siapa tau someday berkunjung jg ke blog kami.. hehehehe..

Guys.. aku sekarang udah gak kerja lagi loh.. alias jadi Full Time Mother (FTM) since august 2007, almost 9 months. Yaa banyak alasannya utk aku akhirnya berani ambil keputusan utk jadi FTM, salah satunya adalah anak. Aku pengen merawat dan mendidik anak ku dg tangan ku sendiri, krn menurut ku anak adalah amanah, titipan dari Allah yg harus di jaga, di rawat dan di didik dg baik. Kelak kita akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah ttg amanah dan titipan NYA itu.

Walo memang banyak juga, wanita diluar sana yg merangkap sebagai ibu dan wanita pekerja kantoran. Tapi aku gak bisa sehebat mereka, krn aku merasa tidak mampu merangkap seperti itu walo udah aku jalanin sejak aisyah lahir sampai aku resign tahun lalu. Mungkin aku memang tidak sehebat wanita-wanita diluar sana yg berhasil mendidik dan merawat anak sekaligus menjadi wanita pekerja kantoran. Akhirnya ku putuskan juga utk resign lebih awal dari rencana ku semula dan menjadi FTM, dg ikhtiar sholat istikharah selama 6 bulan lebih.

Dg Bismillah, aku akhirnya putuskan.

Walo aku sudah tau sejak awal dan memang ternyata kejadiannya sama spt yg aku udah duga sejak awal, jadi FTM memang sangat tidak mudah, bahkan sangat sulit dan lebih sulit dibandingkan dg menjadi pekerja kantoran dan lebih padat waktunya dibandingkan dg menjadi pekerja kantoran. Serasa waktu itu bergulir dg cepat setiap harinya dan seakan-akan aku pun kehilangan waktu. Aku merasa waktu terasa habis utk ku.

Awalnya setelah ku putuskan menjadi FTM, aku merasa so exciting mengurus anak dan rumah. Namun lama kelamaan, kurasakan kejenuhan melanda. Rutinitas yg itu-itu saja dari pagi sampai malam dan begitu juga seterusnya. Dan kejenuhan itu kurasakan beberapa bulan terakhir ini, tepatnya 3 bulan terakhir ini.. huaaaa… mungkin blm seberapa yaa dibandingkan dg wanita yg sudah menjadi FTM sejak awal pernikahan dan sampai sekarang yg mungkin anaknya sudah besar-besar, spt halnya mama ku mungkin.

Hehehehe

Plus dan Minus ada. Yaaaa mungkin bukan minus yaa..tp lebih tepatnya “gak enaknya”.. Resiko dari sebuah pilihan yg sudah ku tau sejak awal memutuskan.

Plusnya banyak hikmah yg mulai terkuak sedikit demi sedikit, yang akhirnya aku bener-bener sangat menghargai arti seorang ibu yg mungkin selama ini kadang aku memandangnya sebelah mata. Sangat berat, penuh dengan perjuangan, butuh Ilmu yg tepat utk menjadi seorang FTM. Semuanya memang harus dg Ilmu. Bukan hanya menjadi dokter atau guru atau Lawyer atau yg lainnya, yg butuh ILMU. Tapi menjadi FTM dan istri juga butuh ILMU. Ilmunya bisa didpt dari mana aja. Bisa dari pengalaman org lain, spt orang tua kita sendiri, atau dari buku, atau jg mungkin dari TV yang skrg ini byk menyajikan cerita-cerita wanita-wanita sukses dlm mendidik anaknya plus sekaligus menjadi istri utk suaminya.

Ah, mungkin aku memang terlalu mendramatisir sesuatu. Tapi yaaa inilah yg kurasakan.

Menjadi FTM juga membutuhkan EXTRA SABAR dan WISE. Itu yg blm ada di diriku sendiri, itu ku akui.. masih dlm tahap belajar dan pengembangan.. huehehehe.. (kayak apa aja ya pake pengembangan.. :P )

Buat aku, sangat sulit utk menjadi FTM daripd kerja di kantoran..

Tapi, keputusan sudah dibuat dan sudah dijalankan.. harus terima konsekuensinya, harus belajar terus, harus sabar, dan harus extra sabar lagi.. hehehehe.. harus lapanglah..

Kata suami ku “Bun, justru yg’ susah-susah’ itu yg nilai nya sangat tinggi dan ganjarannya pun berlipat-lipat, bila dilakukan dg sabar dan ikhlas. Makanya Allah menjanjikan yg ‘susah-susah itu’ buat kita dg SURGA. Spt Janji Allah, Surga berada ditelapak kaki ibu.. ”.. itu yg selalu di ucapkan suamiku kala kejenuhan dan uring-uringan pun melanda. Hehehehe.. Makasih suami ku yang setia dg sabar dan penuh kasih sayang, mendengarkan curhatan dan uring-uringan ku. Huehehehe.

Begitulah aku kini, temans…

Pengen byk belajar terus dari teman-teman yg lainnya yg sangat hebat menjadi Istri dan Ibu utk suami dan anak nya.

Kalau tidak keberatan, kiranya, temans mau berbagi cerita dan tips kepada diriku ini heheehe.. bisa langsung ke blog ini atau pun ke email pribadi ku di : lheetik@gmail.com

Ditunggu yaaaa….

Makasih bagi temans yg udah mau membaca coretan kecil ku ini yg mungkin gak gitu penting-penting amat.. ;-)

C U..




.: Tentang Lia

Lia Sulviana
Born on March, 25
Location : Pejaten, Pasar-Minggu, Jakarta, Indonesia.
Loves : read, to eat, chating, movies, and music
YM & Mail : lhee_tik@yahoo.com
MSN : lhee_tik@hotmail.com

.: Album Foto



.: Tulisan Baru

  • Alhamdulillah Lepas
  • Saya Cengeng??
  • Pagi Ini
  • Mo Curhat aja..
  • Selamat Ulang Tahun Anakku
  • Life...
  • Binun..
  • Mohon Maaf Lahir dan Batin
  • .. dalam Doa
  • Amarah dan Lisan



  • .: Ketuk Pintu

    Name :
    Web URL :
    Message :



    .: Tulisan Lama




    .: Komunitas RO






    Use 800x600 For Best view
    Powered by Blogger, AnaStein, Doneeh, Photobucket,
    Geocities Wdcreezz & HaloScan